CILACAP – Dalam pelaksanaan pembinaan bagi Warga Binaan oleh Lembaga Pemasyarakatan yang ada di Nusakambangan perlu menjalin kerjasama lintas sektoral oleh berbagai pihak untuk kesuksesannya, Rabu (11/12/2024).
Kali ini Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Nusakambangan bersama Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia disingkat IPARI mengadakan rapat koordinasi yang bertempat di Aula Wismasari Lapas Kelas I Batu.
Hadir mengikuti kegiatan mewakili Lapas Besi, Staf Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Rifaldo Mifttahul serta perwakilan setiap UPT Pemasyarakatan Nusakambangan. Sedang dari Peserta IPARI dihadiri oleh Kepala Kemenag Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap, serta seluruh peserta Penyuluh dari Barlingmascap.
dr. Sudiro Kabid Pembinaan Lapas Kelas I Batu mewakili Koordinator Wilayah Nusakambangan - Cilacap dalam sambutannya menjelaskan bahwa Penyuluh di Lapas memiliki peranan penting dalam memberikan bimbingan rohani dan memberikan konseling kepada narapidana yang mengalami masalah psikologis atau emosional.
"Kami berharap agar sinergitas dengan Kementerian Agama melalui peranan penting Penyuluh Agama tetap berlanjut secara komprehensif dan berkelanjutan untuk mewujudkan tujuan bersama”, ungkapnya.
Selanjutnya Aziz Muslim, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap menyampaikan bahwa sinergi antara Lapas dan Penyuluh Agama dapat dilakukan untuk meningkatkan pembinaan kerohanian narapidana. Sinergi ini dapat berupa: sosialisasi pentingnya pembinaan keagamaan dalam proses reintegrasi sosial, pengajian dan kajian kitab suci, bimbingan rohani.
Sinergi antara lapas dan penyuluh agama kami iharapkan dapat membangun kembali pondasi spiritual narapidana serta dapat membantu mereka kembali ke masyarakat sebagai individu yang berkontribusi positif.
(N.son/Reza)